Panduan Optimasi SEO Image untuk Memaksimalkan Website

Kebanyakan orang melakukan optimasi SEO image hanya dengan 3 cara. Yaitu mengompres gambar, mengisi judul dan alt text yang sesuai dengan focus keyword. Ketiga cara dasar ini memang benar adanya, namun itu masih belum cukup.

Panduan Optimasi SEO Image

Panduan Optimasi SEO Image untuk Memaksimalkan Website

Google saat ini sudah lebih pintar dan canggih. Sehingga usaha ekstra mesti Anda lakukan supaya image SEO bisa berjalan dengan maksimal. Sekarang, Algoritma Pengenalan Gambar Google sudah semakin canggih. Algoritma tersebut sudah mengerti hal-hal dasar dengan sangat akurat tanpa perlu keberadaan judul dan alt text.

Saat Anda mencoba memasukkan gambar ke Google Cloud Vision API, algoritmanya dapat mengenali gambar dengan tingkat akurasi yang luar biasa. Padahal Anda tak memberikan judul yang ada hubungannya dengan gambar tersebut sama sekali.

Di samping itu, Google juga tak meminta Anda untuk mengisi alt text atau informasi tambahan lainnya. Anda hanya harus memasukkan gambar, menunggu beberapa detik dan selesai. Algoritma Google bisa tetap tahu bahwa itu merupakan gambar sesuatu.

Melihat canggihnya algoritma Google sekarang, apakah sudah tak perlu adanya optimasi SEO image? Apakah bisa bebas upload gambar dan berharap Google dapat mengenali gambar tersebut? Tentu bukan seperti itu juga.

Mengapa demikian? Saat ini google sudah semakin canggih, namun algoritma ini masih belum sempurna. Ada langkah-langkah optimasi image SEO yang tetap perlu Anda lakukan. Harus Anda ketahui bahwa SEO image adalah bagian kecil dari teknik SEO secara keseluruhan.

Jadi, sebelum menerapkan cara-cara tersebut, penting bagi Anda untuk mempelajari seluk beluk SEO lebih dulu di website ini. Berikut cara optimasi SEO image di website Anda supaya bisa maksimal.

a. Berikan Nama File Gambar yang Sesuai

Nama file dapat memberikan petunjuk pada Google tentang suatu gambar. Misalnya, kucing-putih-lucu.jpg itu lebih baik daripada IMG_02022020.jpg. Ini merupakan optimasi SEO image dasar yang telah dipraktekkan banyak orang.

Tapi, melihat canggihnya Algoritma Pengenalan Gambar Google ini, sebenarnya seberapa pentingkah untuk memberikan nama file pada gambar saat ini?

Algoritma Google saat ini sudah canggih tapi masih belum sempurna. Oleh sebab itu, Anda mesti tetap membantu Google buat mengenali suatu gambar dengan memberinya nama sebelum menguploadnya ke website.

Meski begitu, bukan berarti Anda mesti memberikan nama file yang panjang dan bertele-tele. Berikanlah nama yang singkat, namun tepat dan sesuai dengan focus kata kunci (keyword). Seperti, cara-membuat-website-termudah.jpg. Bukannya, inilah-cara-membuat-website-terbaru-terlengkap-dan-termudah-2020.jpg.

b. Deskripsikan Alt Text dan Captions dengan Lengkap

Alt text (alternative text) berfungsi untuk membantu Google dalam mengidentifikasi topik yang Anda bahas di konten website. Tulislah alt text dengan mendeskripsikan gambar tersebut secara lengkap dan jelas. Sebagai contoh Anda dapat menuliskan alt text seperti ini, “Anak kucing berwarna orange sedang tidur di lantai”.

Anda dapat memasukkan focus keyword untuk optimasi SEO image bila memungkinkan. Tapi bila tidak, jangan memaksa untuk memasukkan focus keyword di setiap alt text yang justru dapat merusak deskripsi suatu gambar.

c. Pilih Format Gambar Terbaik

Umumnya gambar yang bertebaran di internet memakai 3 format yaitu JPEG, PNG, dan GIF. Setiap format tersebut memakai metode kompres yang berbeda. Sehingga ukuran satu gambar yang sama bisa berbeda-beda tergantung dari formatnya.

Jangan meremehkan ukuran gambar. Karena berdasarkan Google, gambar itu seringnya jadi faktor utama dalam meningkatkan load time suatu halaman. Padahal, load time cepat itu sangat penting untuk SEO website. Baik, di desktop ataupun di perangkat mobile.

Maka dari itu, Anda mesti dapat memilih format terbaik untuk tiap gambar dalam website. Pilihlah format gambar yang punya metode kompres terbaik dan tak terlalu mengorbankan kualitas dari gambar tersebut.

Dari ketiga format gambar tersebut, JPEG jadi pilihan terbaik karena punya ukuran terkecil, namun dengan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan dua format lainnya. Tapi, apakah JPEG selalu jadi pilihan nomor satu untuk optimasi SEO image? Tidak juga. Karena itu tergantung dari kebutuhan untuk website Anda.

Berikut secara umum keperluan gambar tersebut :

  • JPEG sangat cocok dipakai untuk foto.
  • PNG buat gambar detail penuh seperti logo atau gambar tulisan.
  • GIF lebih cocok untuk gambar bergerak.

Kami rekomendasikan Anda untuk membaca artikel cara optimasi ukuran gambar untuk website cepat. Karena, di artikel tersebut Anda akan mengenal berbagai jenis format gambar dan cara memilih yang terbaik untuk website.

d. Kompres Gambar Anda

Kompres gambar merupakan suatu cara optimasi SEO image yang dapat mengecilkan ukuran gambar tanpa adanya penurunan kualitas yang berarti. Lalu, bagaimana caranya untuk melakukan kompres gambar? Di artikel di atas kami sudah memberikan daftar aplikasi dan website terbaik untuk kompres gambar.

e. Gunakan Gambar SVG Jika Perlu

Cara selanjutnya untuk optimasi SEO image yaitu dengan menggunakan gambar SVG (Scalable Vector Graphics). SVG merupakan format vector terpopuler saat ini. Gambar dengan format SVG kualitasnya akan tetap tinggi tidak peduli browser, perangkat atau resolusi yang dipakai oleh pengunjung.

Biasanya, website memakai SVG untuk logo dan ikon mereka. Jadi, pakai format SVG untuk semua logo atau ikon di website Anda. Meskipun ukuran file SVG sudah sangat kecil, tapi Google tetap menyarankan untuk mengoptimasinya dengan memakai svgo. Dengan begitu, ukuran file SVG bisa lebih kecil lagi dan akan mempercepat loading time website Anda.

Namun yang harus Anda ketahui adalah WordPress tak mengizinkan penggunanya mengupload file SVG. Oleh sebab itu, Anda mesti mengaktifkan dukungan SVG di WordPress lebih dulu. Bagaimana caranya? Anda bisa mengikuti instruksinya di Cara Aman Mengaktifkan Dukungan SVG di WordPress.

f. Pastikan Gambar Anda Responsif

Untuk optimasi SEO image Anda harus pastikan memakai gambar yang responsif. Gambar responsif merupakan gambar yang resolusinya dapat menyesuaikan perangkat yang digunakan pengunjung.

Jadi, katakanlah Anda meng-upload gambar dengan resolusi 720p di website. Jika pengunjung membuka website dengan perangkat mobile beresolusi 320p, gambar 720p Anda tadi secara otomatis juga berubah jadi resolusi 320p.

Dengan begitu, loading dari website Anda tetap cepat di perangkat mobile. Karena, bila website lambat diakses oleh perangkat mobile, tak hanya SEO image, namun performa SEO secara keseluruhan akan menurun.

Untungnya, sejak versi 4.4, WordPress sudah otomatis bikin gambar Anda jadi responsif. Jadi, Anda bisa bernafas lega. Tapi, kami sarankan untuk tetap mengecek gambar-gambar website di file tema.

Sebab, kadang cuma gambar di dalam konten saja (yang masuk ke tag <img>) yang secara otomatis jadi responsif. Gambar background dan icon yang ada di file CSS Anda kemungkinan tak ikut diubah. Jadi, Anda perlu memasukkan kode CSS responsive image di file tersebut supaya gambar jadi responsif.

g. Manfaatkan Schema Markup

Schema markup merupakan kode yang dapat ditambahkan di website berbasis WordPress. Schema berfungsi untuk memberi tahu bentuk konten yang Anda bikin pada Google. Sehingga Google dapat menyesuaikan tampilan konten supaya menarik.

Tapi, tahukah Anda jika schema markup ternyata juga berkaitan dengan optimasi SEO image? Karena, Google akan menampilkan label yang sesuai dengan thumbnail di hasil pencarian gambar dari perangkat mobile.

Sekarang Google mendukung 4 jenis label: produk, resep, video, dan GIF. Jadi, bila konten di website termasuk ke 4 jenis label tersebut, disarankan untuk menambahkan schema markup ke masing-masing halaman yang sesuai.

Bagaimana cara menambahkan schema markup ke website? Anda bisa mengikuti panduannya di Cara Mudah Menambahkan Schema & Rich Snippet di WordPress.

h. Pakai Lazy Loading

Lazy loading ialah ketika web browser memutuskan untuk tak menampilkan konten hingga benar-benar diperlukankan. Menurut Google, lazy loading dapat meningkatkan kecepatan load time website dengan signifikan di halaman yang panjang.

Untuk kasus optimasi SEO image, lazy loading baru akan menampilkan ketika pengunjung memang sudah sampai ke halaman yang ada gambarnya. Dengan kata lain, bila pengunjung masih berada di atas halaman, gambar yang ada di bawah tak akan ikut di-load / ditampilkan.

Anda dapat memasang lazy load dengan mudah di WordPress memakai plugin. Beberapa plugin lazy load gratis yang kami rekomendasikan yaitu :

  • A3 Lazy Load,
  • Lazyload by WP Rocket,
  • Speed Up,
  • dll.
i. Gunakan Leverage Browser Caching

Browser caching memungkinkan pengguna untuk menyimpan data-data di website secara lokal ketika mereka pertama kali mengakses website Anda. Data-data ini bisa berupa gambar, HTML, CSS, JavaScript, dll.

Dengan begitu, saat pengguna kembali mengunjungi website Anda, loadingnya akan lebih cepat. Sebab sebagian besar data-data yang diperlukan sudah diunduh dan tersimpan di browser.

Jika Anda pernah mengecek kecepatan website Anda dan mendapatkan skor rendah untuk leverage browser caching, pembahasan di bawah ini tepat untuk Anda. Ada dua cara optimasi SEO image yang bisa digunakan untuk mengaktifkan leverage browser caching :

1. Menambahkan kode dalam file .htaccess

Akses file .htaccess pada Public HTML hosting website dan tambahkan kode di bawah ini:

Setelah menyimpan perubahan di atas, leverage browser caching website sudah berhasil diaktifkan.

2. Menggunakan Plugin

Cara kedua optimasi SEO image dengan mengaktifkan caching adalah dengan menggunakan plugin. Langkahnya cukup mudah yaitu Anda unduh dan install serta aktifkan plugin Leverage Browser Caching.

Baca juga:  Cara Install Plugin WordPress

Setelah mengaktifkan leverage browser caching, Anda dapat mengeceknya lewat mode Guest Windows pada web browser. Setelah terbuka penuh, coba refresh. Anda akan merasakan peningkatan kecepatan loading website tak seperti pertama kali dibuka. Itu karena browser telah menyimpan file-file yang sudah didownload dan dibuka sebelumnya.

j. Gunakan Content Delivery Network

Cara berikutnya untuk optimasi SEO image adalah dengan menggunakan CDN atau Content Delivery Network. CDN adalah jaringan server yang letaknya ada di seluruh dunia. Teknologi ini dibikin untuk mengirimkan berbagai konten di website ke browser pengunjung dari server terdekat.

Dengan kata lain, CDN akan bikin website Anda cepat diakses dari lokasi manapun di seluruh dunia. Misalnya, lokasi server Anda di Amerika Serikat (USA) dan pengunjung website berada di Indonesia. Dengan CDN, pengunjung website akan memperoleh data dari server CDN terdekat, bukan langsung dari server Anda di Amerika Serikat (USA).

Baca : Penjelasan Lengkap Apa itu CDN dan Cara Menggunakannya

Sekian informasi berkaitan dengan Cara Optimasi SEO Image untuk Memaksimalkan Website, semoga post kali ini mencerahkan kalian. Kami berharap post image SEO ini disebarluaskan supaya semakin banyak yang memperoleh manfaat.

Referensi: Jasa Pengerjaan Artikel LBO Berkualitas

Leave a Reply

Memperbaiki Permalink Website
Cara Memperbaiki Permalink Website yang Rusak
Reset Website WordPress
Cara Reset Website WordPress dengan Mudah
Membuat Custom Login
Cara Membuat Custom Login di Website WordPress
Cara Setting Robots TXT di Website
Bahasa Pemrograman CMS cPanel Domain Hosting Web Siap
Fitur di cPanel Hosting
Fitur di cPanel Hosting Website
Domain Tingkat Atas
Jenis Domain Tingkat Atas Terbaik yang Ada Sekarang
Keunggulan Domain Berbayar
Keunggulan Domain Berbayar bagi Bisnis yang Perlu Diketahui

Dasar SEO

Pengenalan SEO Riset Keyword

Optimasi Lanjutan

Copywriting Error Website Tips SEO

Teknik SEO

SEO Off Page SEO OnPage SEO Teknikal

Tools SEO

Tools Google Tools Riset KK Tools SEO Lain
Bisnis Jualan Link PPC Program Afiliasi Publisher Sumber Lain
Mendapatkan Uang dari Website
Cara Mendapatkan Uang dari Website yang Kita Punya
Jualan Online via Website
Jualan Online via Website yang Mudah Dilakukan
Platform SeedBacklink
Platform Seedbacklink Solusi Promosi Website dan Income Online
Membersihkan Cache
Cara Membersihkan Cache pada Website
Menggunakan Editor Gutenberg
Cara Menggunakan Editor Gutenberg Lengkap di WordPress
Plugin WordPress
Cara Instal Plugin WordPress yang Bisa Dilakukan
Cara Instal dan Ganti Theme Website
Cara Instal dan Ganti Theme Website