Apa itu deindex mesin pencari (search engine) seperti Google? Dan apa saja penyebabnya? Lalu bagaimana cara mengatasi deindex Google yang bisa dilakukan? Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui jawaban secara lengkapnya.
Deindex Google
Apa yang akan terjadi bila website Anda tak muncul di hasil pencarian Google? Tentu Anda akan kehilangan trafik website dalam jumlah yang cukup besar. Karena mengingat Google merupakan mesin pencari yang paling populer di dunia, termasuk di Indonesia.
Berikut penguasaan pangsa pasar (market share) mesin pencari di Indonesia, yaitu :
- Google sebesar 97,09 persen,
- Yahoo sebesar 1,66 persen,
- Bing sebesar 0,77 persen,
- Lainnya sebesar 0,48 persen.
Bila Anda sudah submit URL ke Google, website Anda memang akan masuk ke indeks Google. Jadi Google dapat melakukan crawling ke website Anda dan menampilkannya di hasil pencarian.
Sayangnya, ada situasi di mana Google dapat melakukan deindex pada website Anda. Hal tersebut mengakibatkan website Anda tak dapat muncul di hasil pencarian Google. Untuk mengetahui cara mengatasi deindex Google simak artikel ini sampai selesai.
Apa Itu Deindex Google?
Deindex Google yaitu situasi di mana website Anda sudah tak masuk dalam indeks Google. Sehingga website Anda tak akan muncul di hasil pencarian Google sama sekali.
Walaupun Anda melakukan pencarian berkali-kali dengan berbagai keyword. Website yang telah terkena deindex Google tak akan muncul di hasil pencarian.
Google melakukan deindex untuk memberikan pengalaman (experience) terbaik pada para penggunanya. Sehingga mereka tak akan membuka website yang bermasalah.
Deindex Google bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Umumnya karena website melakukan pelanggaran terhadap pedoman (guideline) yang sudah ditetapkan Google, seperti :
- rendahnya kualitas konten website,
- indikasi kode berbahaya di website,
- dan sebagainya.
Oleh sebab itu Anda perlu mengatasi deindex Google supaya website tetap muncul di pencarian mesin pencari.
Baca Juga : Cara Mudah Agar Website Cepat Diindeks Google
Cara Cek Domain Deindex atau Tidak
Sebelum tahu penyebab dan cara mengatasi deindex Google, Anda bisa lakukan pengecekan lebih dulu. Caranya dengan mengetikkan query di pencarian Google, seperti :
- “site:namadomainanda.com”,
- “site:namadomainanda.com/url-artikel”, atau
- “site:namadomainanda.com judul artikel“.
Jika muncul daftar berbagai artikel / judul artikel yang dicari, bisa dipastikan domain / artikel website Anda tak mengalami deindex. Kalau setelah pengecekan ternyata domain Anda tak tampil / muncul, maka domain website Anda kena deindex.
Penyebab Deindex Google dan Cara Mengatasinya
Google sudah menetapkan pedoman untuk menentukan kualitas website seperti apa yang layak masuk indeks. Pihak Google sangat ketat dalam penetapan panduan tersebut. Karena hal tersebut berhubungan dengan kualitas pengalaman pengguna Google.
Bila hasil pencarian menampilkan website yang bermasalah / tidak relevan, maka para pengguna tentu akan kehilangan kepercayaan (trust) terhadap Google.
Berikut beberapa penyebab deindex Google yang harus Anda hindari. Jika terlanjur melakukan salah satu di antaranya, Anda bisa mengatasi deindex Google atau pencegahannya dengan mengikuti cara berikut :
a. Duplikat Konten
Ada 2 jenis duplikat konten, yaitu :
1. Duplikat konten dari website lain
Yaitu saat seseorang menyalin / meng-copy keseluruhan konten / artikel dari sebuah website kemudian menerbitkannya di websitenya sendiri. Istilah sederhananya adalah copy-paste atau copas.
Google bisa mendeteksi bila sebuah konten merupakan hasil salinan (duplikat) dari website lain.
2. Duplikat dari website sendiri
Duplikat konten pun bisa terjadi saat Anda membuat beberapa halaman di website dengan konten yang sama persis.
Terkadang hal tersebut terjadi saat Anda mau mengupdate konten memakai URL baru. Tentu Anda tak dapat memakai 2 URL berbeda untuk satu konten yang sama.
Cara mengatasi deindex google karena duplikat konten :
Solusi dari duplikat konten jenis kedua yaitu dengan melakukan redirect 301. Redirect ini akan :
- mengarahkan URL lama ke yang baru, dan
- memberi sinyal pada bot untuk melakukan crawling ke URL baru.
Baca juga : Cara Redirect HTTP ke HTTPS Website
Anda dapat dengan mudah melakukan redirect 301 dengan memakai bantuan plugin. Beberapa plugin yang bisa Anda pakai yaitu :
- RankMath SEO,
- Redirection, atau
- Yoast SEO Premium.
Untuk duplikat konten jenis pertama merupakan praktik yang perlu Anda hindari sejak awal pembuatan web. Karena akan :
- memberikan sinyal buruk kepada Google, dan
- membangun reputasi buruk bila mencuri konten orang lain.
b. Konten Terlalu Sedikit
Konten yang terlalu sedikit dapat mengakibatkan deindex pada website Anda. Mengapa? Sebab Google mau memberikan jawaban paling lengkap dan juga solutif pada para penggunanya.
Konten yang terlalu sedikit dianggap oleh Google sebagai konten dengan kualitas yang rendah. Konten yang ideal setidaknya terdiri dari sekitar 1.890 kata.
Cara mengatasi deindex google akibat konten terlalu sedikit :
Bila punya beberapa konten yang pendek, maka sebaiknya Anda tambahkan lagi isi konten selengkap mungkin. Anda bisa memperkaya isi konten dengan memakai :
- foto,
- ilustrasi,
- infografik,
- video,
- dan sebagainya.
Baca juga : Cara Menulis Artikel SEO
c. Keyword Stuffing
Keyword stuffing merupakan praktik SEO lawas yang sudah tak layak Anda terapkan lagi. 10 tahun yang lalu strategi atau teknik SEO ini mungkin masih sangat efektif.
Anda hanya perlu menulis artikel 300 kata. Lalu menjejalinya dengan focus keyword secara tak wajar. Yang kemudian bisa mendapatkan ranking tinggi di hasil pencarian.
Kini Google lebih pintar dalam menilai sebuah konten. Salah satunya yaitu mengecek apakah sebuah konten dijejali dengan keyword secara wajar atau tidak.
Konten yang dijejali keyword dengan tak wajar akan dapat nilai tak baik di mesin pencari Google. Bahkan kemungkinan terburuknya yaitu terkena deindex.
Cara mengatasi deindex google karena keyword stuffing :
Orang-orang memakai berbagai variasi kata kunci untuk mencari topik / niche tertentu. Anda harus tahu variasi kata kunci tersebut supaya artikel Anda jadi lebih manusiawi.
Anda bisa menemukan berbagai macam variasi kata kunci memakai LSI Keyword. LSI merupakan kependekan dari Latent Semantic Indexing atau Indeksasi Semantik Laten.
LSI Keyword yaitu kumpulan kata kunci yang ditemukan di 1 topik / niche tertentu. Dan kumpulan kata kunci tersebut saling berkaitan secara semantik. Untuk menemukan variasi keyword tersebut, Anda dapat memakai layanan seperti :
- LSIGraph,
- LSIKeywords,
- dan sebagainya.
Baca juga : Apa itu Keyword Stuffing?
d. Link Tidak Natural
Link building merupakan salah satu strategi terpenting dalam optimasi SEO. Tapi, bukan berarti Anda dapat mengakuisisi backlink sembarangan. Anda perlu mempertimbangkan beberapa indikator memilih website untuk dijadikan sumber backlink.
Indikator tersebut seperti :
- kualitas website,
- reputasi, dan
- indikator lainnya.
Mengakuisisi website sebagai sumber backlink yang salah dapat berakibat sangat fatal. Alih-alih dapat backlink untuk meningkatkan kualitas SEO, website Anda malah bisa terhapus dari indeks (deindex) dari Google.
Website seperti apa yang sebaiknya harus Anda hindari sebagai sumber backlink? Beberapa jenis website yang harus Anda hindari yaitu :
- private blog network (PBN),
- situs link farming, dan
- direktori link.
Cara mengatasi deindex google akibat link tak natural :
Anda dapat mengecek berbagai website yang telah memberikan backlink ke website Anda memakai Google Search Console (GSC).
Bila menemukana indikasi website yang menunjukkan kualitas buruk, sebaiknya segera lakukan disavow. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi website Anda di-deindex Google.
Baca Juga : Cara Mendapatkan Backlink Berkualitas
e. Cloaking
Cloaking yaitu mengarahkan pengguna mesin pencari ke konten atau URL yang berbeda dari hasil pencarian yang tampil. Misalnya, Anda memiliki website kuliner. Namun saat ada orang klik website Anda dari hasil pencarian mereka diarahkan ke situs judi.
Cloaking umumnya dikarenakan oleh serangan hacker. Hacker memakai cloaking pada website dengan trafik tinggi untuk mengarahkan pengunjung ke web yang mereka inginkan. Biasanya situs spam.
Cara mengatasi deindex google akibat cloaking :
Lakukan scanning pada seluruh halaman website memakai GSC. Dengan GSC, Anda dapat menemukan halaman bermasalah lalu membetulkannya.
Sebagai langkah antisipasi, Anda dapat memasang plugin keamanan WordPress seperti :
- WordFence,
- Shield,
- SecuPress,
- dan sebagainya.
f. Struktur Markup yang Misleading
Selain menampilkan judul / title dan meta deskripsi, mesin pencari pun memungkinkan untuk menambahkan struktur markup yang berisi :
- harga,
- review,
- rating,
- atau yang lainnya.
Struktur markup dan konten yang berhubungan harus sama isinya.
Bila struktur markup mengarahkan ke halaman website yang berbeda, maka Google akan menganggap struktur markup Anda misleading. Kemungkinan terburuknya yaitu website Anda terkena deindex Google.
Cara mengatasi :
Google sudah memberikan tutorial / panduan bagaimana cara membuat struktur markup yang baik dan benar. Panduan ini bisa digunakan untuk mengatasi deindex Google.
g. Domain Kedaluwarsa
Domain akan terhapus dari indeks (deindex) Google, jika telah kedaluwarsa dan tak melakukan pembaruan.
Cara mengatasi deindex google akibat domain kedaluwarsa :
Sebaiknya buat pengingat di kalender untuk memperbarui domain supaya Anda tak lupa. Umumnya penyedia domain pun akan memberikan peringatan kepada Anda untuk melakukan pembaruan domain.
h. Server Down
Server yang down dalam waktu lama pun dapat mengakibatkan website Anda terkena deindex dari Google.
Hal tersebut terjadi bila saat server down lalu aktif kembali. Namun tak dapat melakukan restore terhadap semua data website Anda. Jadi, website Anda akan mengalami delisted atau bahkan deindex oleh mesin pencari.
Cara mengatasi deindex google karena server down :
Anda dapat menginstall website uptime monitoring supaya dapat pemberitahuan tiap kali server hosting Anda mengalami down. Beberapa tool website uptime monitoring yang bisa Anda pakai seperti :
- Uptime,
- Pingdom, dan
- Uptime Robot.
Sebaiknya Anda juga memakai layanan hosting terbaik untuk mencegah terjadinya server down.
i. Algoritma Google Berubah
Perubahan algoritma Google pun dapat mengakibatkan website Anda terkena deindex. Anda dapat terkena deindex bila melanggar algoritma terbaru dari Google.
Misalnya keyword stuffing. Di mana stuffing keyword masih berlaku 10 tahun lalu. Namun kini praktik semacam itu sudah tak lagi berlaku, bahkan bertentangan dengan algoritma terbaru.
Cara mengatasi deindex google akibat algoritma Google berubah :
Bila menemukan konten website Anda masih belum mengikuti algoritma terbaru Google, segera lakukan perubahan. Ubahlah konten sesuai dengan update algoritma Google terbaru. Anda harus selalu update tentang algoritma Google terbaru.
j. Salah Konfigurasi
Ada konfigurasi di Google yang memungkinkan Anda untuk menyembunyikan website dari crawling. Pengaturan / konfigurasi ini biasanya dipakai para developer untuk membuat website percobaan tanpa adanya gangguan trafik dari hasil pencarian.
Saat menemukan website terhapus dari indeks (masih deindex), Anda dapat mengecek konfigurasi ini lebih dulu. Mungkin Anda atau pengguna lain lupa menonaktifkan konfigurasi ini.
Cara mengatasi deindex google karena salah konfigurasi :
Untuk mengatasi masalah ini cukup mudah, ikuti saja langkah-langkah berikut ini :
- Buka dashboard WordPress.
- Kemudian pilih menu Pengaturan (Setting) >> Membaca (Reading).
- Anda ceklis bagian Search Engine Visibility.
k. Website Mengandung Malware
Kemungkinan adanya distribusi malware dalam website juga bisa jadi penyebab terkena deindex Google. Bila ada hacker yang meretas website Anda, mereka dapat menanamkan skrip yang menyebarkan software berbahaya kepada pengunjung website.
Tentu mesin pencari (seperti Google) tak akan membiarkan penggunanya diarahkan ke website yang membahayakan. Pengunjung website akan dapat peringatan ketika mengunjungi website terindikasi malware.
Cara mengatasi deindex google akibat website mengandung malware :
Ketika Anda menemukan website terkena malware, identifikasi terlebih dahulu apa yang jadi penyebabnya. Ada berbagai macam serangan hack dan penanganan tiap serangannya berbeda.
Siap Mengatasi Deindex Google?
Tentu tak ada yang berharap websitenya kena deindex dari Google, termasuk Anda. Dengan Anda baca artikel ini diharapkan akan dapat pengetahuan baru untuk mengatasi deindex Google. Sehingga Anda bisa menghindari penyebab-penyebabnya.
Bukannya mencegah lebih baik daripada mengobati?
Sekian informasi terkait dengan cara mengatasi deindex google pada konten website, semoga artikel kali ini membantu sahabat semua. Kami berharap artikel tips SEO ini diviralkan agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.